PERTAMA : AT- TASHFIYAH QABLAT- TA`LIIM. Menyelia materi ilmu dan kitab, menyeleksi calon guru serta membuat persiapan mengajar dan perencanaan program adalah langkah wajib sebagai usaha memaksimalkan mutu.

KEDUA : AT-TARBIYATUL MU`AHHILAH. Guru yang telah terseleksi diberikan pelatihan, workshop serta supervisi dalam merilis program dan kegiatan belajar- mengajar lalu dimutaba`ah (follow up) dengan penyediaan media ekspresi bagi guru dan santrinya agar santri terlatih menjadi ahli dalam bidang yang dipelajari.

KETIGA : AT- TAWDZIIF. Setelah paket pengajaran dan pelatihan dijalankan dan santri sudah menunjukkan kemahirannya dalam bidang- bidang tersebut, maka mereka ditugasi dengan tanggung jawab di bidang tersebut. Pembinaan oleh senior tetap dijalankan, karena organisasi pembinaan memiliki hirarki berjenjang dari Top leader, middle management hingga pendamping dari kalangan technical low management.

KEEMPAT : AT- TA`WIID. Santri dibiasakan dengan pola hidup pribadi, pola ibadah, pola budaya keilmuan dan hubungan sosial yang sesuai dengan tuntunan alqura dan sunnah berdasarkan pola pemahaman dan pengamalan as- salafush- sholih sehingga nilai- nilai yang dididikkan mendarah daging dalam kepribadiannya dan mengejawantah menjadi karakter kepribadiannya.

KELIMA : AT- TA`DIIB. Sifat manusia tidak selalu baik. Berbeda halnya dengan malaikat yang selalu baik dan syaithon yang selalu tidak baik. Faktor lupa dan pura- pura lupa, suka dan tidak suka, sempat dan tidak sempat memengaruhi tingkat konsistensi, sehingga dari waktu ke waktu diperlukan Ta`diib, diluruskan saat membengkok dan menyeleweng. Didongkrak semangatnya tatkala futuur, diapresiasi tatkala berprestasi.

KEENAM : TAWSII`ul- UFUQ;  Meluaskan cakrawala, wawasan santri tentang berbagai hal , baik dari literatur kitab cetak maupun digital. Seminar dan workshop serta short course berbagai soft skill dan kunjungan/ ziyarah masyayikh `ulama adalah sebagian dari kegiatan dalam kerangka ini.

KETUJUH : AT- TAMKIIN.  Setelah semua proses di atas dilalui, santri menjalani program khidmah tarbawiyyah minimal selama satu tahun ajaran. Mereka diberi kedudukan sebagai guru muda (Usbab), menjadi staff pengasuhan, staff kurikulum, manajer unit usaha dsb. Dengan proses sedemikian panjang dan program yang beragam, diharapkan para alumni mampu mengahadapi tantangan masa depannya dan sukses dunia dan akhirat.